Melampaui status Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Hamengku Buwono IX adalah figur fenomenal pada awal masa kemerdekaan Indonesia. Sebagai sosok manusia linuwih, ia memiliki perpaduan jiwa spiritual dan rasional. Persetujuan kontrak politik Keraton Yogyakarta dengan Belanda di zaman kolonial adalah salah satu momen penting yang tercetus setelah ia mendengar suara gaib. Ketika ibu kota negara berpindah ke Yogyakarta, ia menjadi ujung tombak tegaknya Republik. Raja Jawa yang bernama kecil Gusti Raden Mas Dorodjatun ini juga berada di baris terdepan sewaktu fondasi ekonomi Orde Baru baru dibangun. Semangat juangnya sebagai Wakil Presiden di tahun-tahun pertama Orba menorehkannya sebagai seorang negarawan.
Namun, sisi manusiawi sang Sultan Kesembilan merekah pula dari jejak-jejak politiknya. Perseteruan antara dia dan Sultan Hamid II, juga relasinya dengan Soeharto yang tak akur di kemudian hari menjadi tandanya. Menggeluti seni tari, lukis, fotografi, dan berkuda adalah gambaran lain sosok Hamengku Buwono IX yang nyaris luput diketahui publik. Kisah Hamengku Buwono IX adalah satu dari delapan cerita lain tentang Bapak Bangsa: Sukarno, Hatta, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Tjokroaminoto, Douwes Dekker, Agus Salim, dan Muhammad Yamin. Diangkat dari edisi khusus Majalah Berita Mingguan Tempo, serial buku ini mereportase ulang kehidupan para pendiri republik. Mulai dari pergolakan pemikiran, petualangan, ketakutan, hingga kisah cinta dan cerita kamar tidur mereka.
Judul: Seri Tempo: Hamengkubuwono IX
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Penulis: Tempo
Halaman: 180 hlm
ISBN: 9789799109798
Berat: 200 Gram
Dimensi (P/L/T): 15 Cm / 23 Cm/ 0 Cm
Jenis Cover: Soft Cover
HARGA TOKO RP 60.000
Ulasan
Belum ada ulasan.